Ketika membaca tulisan-tulisan
lama, lalu kamu merasakan, ternyata dulu aku bisa begini ya.
Kenak-kanakan, alay, hiperbolis,
berpikiran sempit, segala macam perasaan itu, kamu akan bersyukur pernah
mengabadikannya.
Bayangkan kamu saat itu
menulisnya dengan segala macam emosi, marah, sedih, air mata, dan mungkin
sedikit kebahagiaan. Keluar dari persembunyian kata-kata yang kamu pendam itu.
Kamu ingin sekali bisa
mengabadikannya perasaan “ingin menjadi lebih baik” pasca menulis kan? Karena
luapan itu, memaksamu menjadi jujur pada diri sendiri. Melalui instropeksi
diri, menulis melatihmu menjadi bijak.
Tapi aku ini, sangat egois ya.
Melalui tulisan, aku ingin sekali
kamu pahami.
9.34 PM. 30 Agustus 2016
Saat Hujan

0 komentar:
Posting Komentar