Senin, 01 Juni 2015

18


-Terima Kasih


Dalam perjalananku, entah sudah berapa banyak orang yang kutemui. Sudah berapa banyak nama yang harusnya kuhafal. Sudah berapa banyak wajah-wajah yang hinggap di memori otakku entah untuk waktu yang lama atau sementara.
17 tahunku berlalu dengan cepat. Dan hari ini aku menginjak umur 18. Coba tebak sudah berapa detik Tuhan memberiku waktu untuk hidup. Dan dari jutaan triliun detik itu, aku membaginya bersama kalian. Sebagaimanapun pelupanya, aku mengingat baik kalian mulai dari nama, waktu-waktu yang membuat kita dekat dan saling memahami, wajah-wajah yang mungkin dulunya asing tapi sekarang menjadi wajah  yang ingin aku temui setiap hari jika aku bisa.
Kalian adalah orang-orang ternyaman setelah keluarga. Kalian adalah ‘rumah’ tempat aku menceritakan apa-apa saja yang mungkin tidak bisa aku katakan pada ayah atau ibu.
Aku bersyukur bisa bertemu kalian dan menjadi teman baik, bahkan sahabat. Akhirnya aku belajar, untuk bahagia sebahagia-bahagianya bertemu kalian dan mentrade-off kan kesempatan bertemu orang lain jika aku berada di tempat lain. Maaf, jika sempat berpikir tentang itu Tuhan.
Jujur, jujur sekali, disini memang bukan mimpiku. STAN bukanlah rangkaian huruf yang aku tulis di kertas lalu aku tempelkan di dinding kamar kos dulu waktu SMA. Bukan apa yang aku perjuangkan dengan segenap hati. Bukan doa yang kurapal seusai sholat lima waktu. Bukan universitas yang aku idamkan bagaimana rasanya menjadi bagiannya.
Iya aku sempat menangis, menangis selama beberapa hari dengan jalan mana yang harus aku pilih ketika aku sudah menggenggam mimpiku jadi teknisi yang menyenangkan. Aku bahkan menangis saat ditelpon dua sahabatku yang memberi selamat karena aku diterima disini.
Haha masa-masa itu aku tidak mau mengulanginya lagi. Sekalipun jangan.
Walaupun sampai sekarang masih suka kangen kalo ada yang bilang soal UNDIP, atau SBMPTN. Tapi kenyataannya, aku sudah melepas mimpi yang satu itu. Aku melepasnya di sepanjang perjalananku pulang dari semarang sendirian. Dan bahagia sebahagianya bisa menjadi bagian sekolah ini. Aku bangga. Aku bersyukur Aku tau Tuhan Maha Tahu. Aku sayang STAN. Aku senang karena nantinya bisa jadi penggawa keuangan negara yang berintegritas (Aamiin ya Allah). Lagi-lagi harus banyak bersukur karena diberi Tuhan kesempatan member dampak yang baik pada Negara secara langsung! walaupun sampai sekarang masing berjuang pada kata ‘kerja maksimal dan totalitas’. Yang jelas, aku bahagia karena ayah dan ibu bahagia  :) dan ingin terus membahagiakan.
Ya…gitu deh haha aku yakin bukan cuma aku anak STAN yang mengalami ini. Dan salah satu alasan Tuhan memilihku disini pasti agar bisa bertemu dan belajar dari kalian. Setiap karakter. Alay preketek wkwk.
Lima mei yang ke delapan belas ini aku ngga berharap muluk-muluk, lagipula lagi sibuk ngerjain tugas yang seabrek jadi agak lupa dan ngga ditunggu-tunggu. Pengennya lupa, tapi gara-gara daus alay yang ultahnya sama ((tapi beda dua tahun)), yang dari jauh2 hari pekanya minta ampun kalo lihat angka lima.
*Lihat angka lima* *nglirik*
“Mil..bentar lagi kita ultaaah”
Ya terus aku kudu ngopo -____-
Singkatnya, 18 ini sangat spesial meski jauh dari keluarga, rumah dan sahabat.
18 ini aku mau menuliskannya dan menjadikannya immortal dengan kata-kata yang sederhana tapi spesial untukku pribadi yang mungkin akan membacanya beberapa waktu yang akan datang saat rindu dan mencoba memaknainya.
Terimakasih kalian teman-teman kos MENTARI yang sudah kasih surprise jam setengah satu pagi disela-sela ketiduran waktu nglembur tugas. Terimakasih buat sinyo yang pake dandan jadi pocong segala. Terimakasih buat anak kelas II C yang pinter banget acting sampe sama sekali ngga curiga, apa emang aku yang odong. Terimakasih buat rahman yang jahatnya minta ampun bohong pake pura-pura jadi suaminya Bu Umi segala. Terimakasih untuk Tiani dan Wanda yang super duper sweet, aku suka hadiahnya yang unzu sekali. Terimakasih buat Sidiq dan Udin juga wkwk. Terimakasih buat Belfin, Puput, temen-temen kos CERIA, Titin, Zidni, Dana, Dek Ifa. Terimakasih buat emak a.k.a Nadhila atas super lovely note nya. Terimakasih buat teman-teman lain yang sudah mengucapkan dan mendoakan. Semoga Allah mengabulkannya untukku dan untukmu juga. Spesial untuk kalian semua sahabat jauhku, Belfin, Puput, dan yang lainnya aku kirimkan lagu Warning Sign nya Coldplay, didownload yah di 4shared terus didengarkan :*
Finally,
Terimakasih Allah, Tuhanku, atas umur ini. Atas umur yang berkurang ini semoga aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, menjadi hamba yang baik,menjadi anak yang baik, menjadi kakak yang baik, menjadi adik yang baik, menjadi sahabat yang baik, menjadi teman yang baik, menjadi kenalan yang baik, menjadi orang asing yang baik.
Semoga setiap hal-hal yang baik yang kutulis di sticky notes kuningku menjadi nyata. Setiap catatan-catatanku waktu lelah belajar semoga aku bisa memetik hikmah darinya. Setiap sakit hati bisa berbuah lapang. Setiap rindu kepada Ayah Ibu bisa aku ubah jadi IP yang bisa buat mereka bangga. Setiap patah hati semoga semakin didekatkan dengan jodoh :p
Aku bersyukur Tuhan, sungguh atas hidup yang telah Engkau berikan. Izinkan aku belajar setiap harinya, dan memandangi setiap masalah dengan perspektif yang baik. Untuk ingat tersenyum saat hati bersedih. Untuk selalu ingat lagu Sunshines song Jason Mraz kesukaannya Puput.

Selamat hidup, kalian. Selamat menemukan kebahagiaan. Semoga sesekali atau banyak kali  kita semua bisa saling menjadi sumber bahagia.
Ditulis 25 hari setelah ulang tahun dikarenakan jadwal UTS yang menggila dan sakit yang tidak dinyana-nyana.
Maaf alay haha.

1 Juni 2015, Jakarta, 7.59 PM
                          

0 komentar:

Posting Komentar