Dalam hidup
selalu ada kecenderungan-kecenderungan untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang
tertentu. Entah itu yang membuatmu paling nyaman, merasa menjadi dirimu
sendiri, seorang pencerita dan pendengar yang baik, seseorang yang bisa membuatmu tertawa kayak orang gila tapi bisa diajak bicara tentang 'hidup' berjam-jam tanpa membicarakan jeleknya orang lain, seseorang dengan selera musik sama, apapun. Yang jelas, seseorang yang membuatmu bersyukur karena memiliki mereka.
Pasti ada
sosok-sosok ideal itu dalam keseharianmu, yang sering kamu sebut teman dekat
bahkan sahabat.
Tapi mengertikah,
semua orang juga punya teman-teman yang membuat mereka mau menjauh, menghindar
untuk berinteraksi, memilih sendirian dan diam-diam orang-orang itu kamu simpan
rapat dalam hatimu.
Adalah teman
yang paling banyak melukaimu dengan kata-katanya.
Adalah teman
yang tidak membuatmu nyaman karena kamu merasa rendah dengan sengaja atau tidak
disengajakan.
Adalah teman
yang menuntutmu menjadi orang ideal yang mereka inginkan.
Adalah teman
yang merupakan pencerita yang baik tapi bukan orang yang mau mendengarkanmu.
Adalah teman
yang memaksa perspektif mereka menjadi perspektifmu.
Adalah teman
yang membercandai perasaanmu, ketika bahkan mereka tidak tau seberapa perasanya
kamu saat itu.
Adalah teman
yang memaksamu menjadi perfeksionis, segala usahamu menjadi baik seolah tidak
pernah cukup.
Adalah teman
yang menyakitimu lewat detail-detail kecil. Tidak pernah minta maaf ketika
berbuat salah, atau mengucap terima kasih.
Adalah teman
yang selalu dan selalu memberimu perintah, yang bahkan ibumu tidak pernah sejahat itu.
Adalah teman yang hanya melihat kekuranganmu tanpa sedikitpun menganggapmu berharga.
Aku mengerti,
adalah hal biasa saja untuk tersakiti atau menyakiti dan bagaimanapun
kamu tau mereka adalah orang baik, yang juga pernah membantumu saat kamu
kesulitan, sekecil apapun. Tapi dear melankolis, aku pun tau bahwa kamu mengerti semua
orang punya kelemahan dan aku tau seberapa perasanya kamu. Jadi jangan
memaksakan untuk terlihat tidak apa-apa ketika kamu mau marah, atau menangis..Cobalah
untuk menunjukkan kamu tidak menyukai perlakuan mereka. Hingga mereka menyadarinya bahwa yang dilakukan salah.
Kamu tidak
akan mungkin jadi orang yang sempurna, dan memenuhi ekspektasi semua orang. Biarkan
kamu bertumbuh dalam luka. Pernah dengar pepatah “Orang bijak adalah yang paling
banyak terluka”?
Dear
melankolis, meski kamu tidak pernah bisa membalas atau setidaknya membela
diri.. meski kamu benci konflik..maafkan lah mereka, jangan terlalu banyak
memendam. Jangan berdialog sendiri lagi ketika kamu tidak bisa mengatakannya di
depan mereka.
Dan jika suatu
saat kamu bersedih hati lagi, menangislah. Minta bantuan Tuhan.Tidak apa-apa. Dan berusahalah untuk
tidak menjadi teman yang membuat orang lain bersedih. Jangan berhenti jadi
orang baik, Mila
"Selalu ada
luka dalam pertemanan, tapi pertemanan yang baik akan selalu mudah melupakan
luka. Bukan jadi dendam"
"Terserah bagaimana mereka melihatmu, its out of your hands"
11.27
Jakarta
Selamat hidup dan menyembuhkan luka!

Excellent
BalasHapus